INTISARI BHAGAWAD GITA
BHAGAWADGITA sejatinya
merupakan
dialog antara jiwa(diri pribadi) dengan Brahman(Tuhan) yang ada dalam
diri kita sendiri.
Kegalauan Arjuna mewakili kegalauan diri kita sendiri tentang tugas dan
kewajiban. Ketika kita bimbang, ragu kemanakah kita harus bertanya?? Arjuna bertanya
kepada Krisna, namun setiap orang memiliki Krisna dalam dirinya yaitu
percikan
Brahman dalam diri yang disebut Atman. Sosok Krisna bukanlah Tuhan, Dia
adalah WAKIL TUHAN dalam menyampaikan ajaran Ketuhanan. Ketika WEDA
menjadi semakin BIAS
dengan pemujaan dewa-dewa, maka diturunkanlah Bhagawadgitha sebagai Pancama Weda yang mengupas tentang Ketuhanan.
I.
DEWA BUKAN MANIFESTASI TUHAN
VII.24
Orang
yang picik pengertian beranggapan
Aku yang tak berbentuk seperti
termanifestasikan
Tidak
mengetahui sifatKu yang kekal abadi
Tidak berubah-ubah, Yang Maha Tertinggi
VII.25
Terselubungi oleh kekuatan cipta mayaKu
Aku tidak kelihatan bagi semua
Dunia
yang kacau ini tidak mengetahui Aku
Yang
tidak terlahirkan dan tidak pernah sirna
Dari kedua sloka Bhagawadgita tersebut dijelaskan bahwa
Brahman Yang Esa tidak termanifestasikan.Anggapan masyarakat selama ini bahwa
Tuhan termanifestasikan dalam Dewa, Bhatara, Leluhur. Padahal dalam weda sudah
jelas sekali disebutkan bahwa dewa adalah CIPTAAN Tuhan yang memiliki tugas masing-masing.Ibarat
Presiden yang membagi pekerjaan kepada menteri-menteri nya. JIka kita menyembah
Tuhan dalam manifestasinya, maka kita sama saja menyembah semua ciptaanNya,
alam semesta ini adalah manifestasiNya.
Menyembah sesama ciptaan Tuhan ibarat JERUK makan JERUK. Kita selalu lupa
bahwa dalam diri manusia terdapat Atman sebagai percikan terkecil dr Brahman.
IX. 25
Yang
memuja dewata pergi ke dewata
Kepada
leluhur perginya yang memuja leluhur mereka
Dan
kepada roh alam perginya yang memuja roh alam
Tetapi
mereka yang memuja Aku, datang kepadaKu
IX. 23
Pun
mereka yang memuja paradewata
Yang berbakti dengan penuh kepercayaan
Sesungguhnya juga memujaKu
Walau
sebenarnya tidak menurut hukum2 ajaran
VII. 20
Tetapi mereka
yang dikendalikan nafsu duniawi
Pergi
ke tempat pemujaan para dewata
Mempersembahkan aneka warna upacara
Menurut cara2 mereka sendiri
VII.23
Akan
tetapi hasil yang didapat mereka
Orang2
yang berpikiran picik adalah sementara
Yang menyembah dewata pergi kepemujaan
dewa2
Tetapi para penganutKu datang kepada Ku
IX.21
Setelah
menikmati surga luas
Mereka
kembali ke dunia manusia
Dikala nilai kebajikan terhabisi
Sesuai ajaran dalam ketiga kitab suci
Demi
mencapai kenikmatan mereka datang dan pergi
Karena dewa, bethara
dan leluhur memiliki wujud masing-masing sebagai ciptaan Tuhan, maka apabila
kita memuja mereka dan memusatkan pikiran kepada mereka maka setelah kita
meninggal maka setinggi2nya kita akan
sampai pada alam mereka. Karena banyak orang Bali memuja bethara maka setelah
meninggal mereka NGAYAH di pura dalem.
Seseorang yang memuja dewa maka setinggi – tingginya akan sampai dan
tinggal di surga sesuai nilai kebajikannya. Setelah itu mereka akan mengalami
reinkarnasi kembali. Belumlah terbebas dari lingkaran kelahiran dan kematian
(samsara).Walaupun seseorang memuja dewa dengan maksud memuja Tuhan tetaplah
tidak sesuai dengan hukum ajaran Ketuhanan.Hasil yang mereka peroleh adalah
bersifat sementara dan bersifat kesenangan duniawi.
II. BRAHMAN / IDA
SANG HYANG WIDHI
XIII.12
Hendak Kuuraikan apa yg harus diketahui
Dan mengetahuiNya, hidup abadi akan
tercapai
Dialah
yang disebut Brahman, Yang Maha Esa
Tiada permulaan, Yang ada dan Yang Tiada
X.12
Engkau
adalah Brahman, Yang Maha Tinggi
Tahta tertinggi, pensuci tertinggi, manusia
suci
Kekal abadi, dewata pertama dari semua
dewata
Tak terlahirkan, Maha Kuasa meliputi segala
X.2
Baik para dewata maupun rsi agung
Tidak mengenal asal mula Ku
Sebab dalam segala hal Aku
Adalah
sumber para dewata dan rsi agung
Sloka-sloka
Bhagawadgita menjelaskan bahwa BRAHMAN adalah Yang MAha Tinggi, Yang Maha
Kuasa, sumber para dewata dan rsi agung, meliputi segala sesuatu, Yang Ada dan Yang Tiada. Brahman adalah sumber
segalanya, Dia menciptakan alam semesta beserta dan para pemainnya (manusia,
jin, dewa,iblis) serta scenario kehidupan yang
telah tertulis dari awal penciptaan sampai dengan pralaya.
VIII.16
Dari tempat Brahman kebawah selanjutnya
Semua mengalami kelahiran kembali
Tetapi setelah mencapai Aku
Tidak
akan kembali ke-kelahiran lagi
VIII.13
Dia yang mengucapkan aksara tunggal AUM
Yaitu Brahman, dan mengenangkan Aku
Sewaktu ajal telah memanggil kembali
Meninggalkan jasmani, pergi ketujuan tertinggi
VIII.5
Barangsiapa
pada waktu ajal tiba
Berpulang,
meninggalkan badan jasmani ini
Dengan
mengenang Aku selalu, datang kepada Ku
Ini
tidak dapat diragu-ragukan lagi
XV. 6
Matahari tidak menyinari dia
Rembulan dan apipun juga tiada
Itulah tempatKu yang tertinggi dimana
Bila
mereka sampai takkan kembali lagi
Alam Brahman
merupakan tujuan tertinggi dimana mereka yang sampai tidak akan terkena hukum
reinkarnasi (tidak mengalami kelahiran kembali). Pada saat Jiwa Pribadi (JP)
mampu memasuki alam Brahman, akan barulah tercipta Atman Brahman Aikyam yaitu ketikan
Atman telah sama sifatnya dengan Brahman, Roh telah sampai kepada Sang Maha
Roh. Manusia sebagai ciptaan ditugaskan untuk mengembalikan Roh (Atman) kepada
Sang Maha Roh (Brahman).Sebelumnya dalam Ringkasan Weda telah dijelaskan bahwa
manusia terdiri dari dua unsur : Jiwa Pribadi (jiwatma) dan Atman.
IX. 34
Pusatkan
pikiranmu padaKu, berbakti padaKu
Bersujud padaKu, sembahlah Aku
Dan setelah kau mendisiplinkan jiwamu
Aku jadi tujuanmu tertinggi, kau akan tiba
padaKu
IX. 22
Tetapi mereka yang hanya memuja Ku sendiri
Merenungkan
Aku selalu, kepada mereka
Ku bawakan segala apa yang mereka tidak
punya
Kulindungi segala apa yang mereka miliki
Dalam hal
pemujaan kepada Brahman maka kita disuruh untuk memusatkan pikiran,
merenungkan, memuja, HANYA KEPADA BRAHMAN. Tidak dibenarkan untuk menduakan
Tuhan dengan memuja mahluk-mahluk ciptaanNya seperti : dewa, bethara dan
leluhur. Kepada mereka kita cukup MENDOAKAN dengan GAYATRI MANTRAM agar mereka
diberi kesempurnaan.
III. WUJUD BRAHMAN
sebagai BRAHMAN YANG ESA dan BRAHMAN DALAM DIRI
XIII.15
Ada
diluar dan didalam semua insani
Tiada bergerak tetapi bergerak senantiasa
Terlalu amat halus untuk diketahui
Jauh
nian, namun juga dekat sekali
XIII.16
Tidak
dapat dibagi-bagi
Namun
terbagi diantara insani
Diketahui sebagai pemelihara mahluk semua
Memusnahkan dan menciptakan mereka
Dalam
Bhagawadgita disebutkan bahwa Brahman ada di luar diri (Brahman Yang Esa) dan
Brahman ada di dalamdiri (Brahman dalam diri).Beliau jauh nian (Brahman Yang
Esa) namun juga dekat sekali (Brahman dalam diri). Beliau tidak dapat dibagi-bagi (Brahman Yang
Esa) namun terbagi diantara insani ( Brahman dalam diri). Jadi BRAHMAN memiliki
dua wujud yaitu Tuhan yang Tak Termanifestasikan (Tuhan Yang Esa/Nirguna
Brahman) dan Tuhan yang Termanifestasikan (Tuhan dalam diri/Saguna Brahman).Brahman
dengan kemahakuasaannya telah memecah dirinya menjadi percikan2 kecil namun
yang awal tetap sempurna.
IV. PERWUJUDAN BRAHMAN YANG ESA
IX.4
Alam semesta ini diliputi olehKu
Dengan wujudKu yang tak nyata
Semua mahluk ada padaKu
Tetapi Aku
tidak berada pada mereka
IX.5
Namun mahluk tidak berdiam dalamKu
Ketahuilah keagungan yoga suciKu
Aku menjadi sumber dan pendukung mereka
Tetapi Aku tidak
berdiam dalam mereka
X.39
Dan selanjutnya
apapun oh Arjuna
Benih segala mahluk ini adalah AKU
Tidak ada sesuatupun bisa ada, Bergerak atau tidak bergerak
tanpa AKU
IX.10
Alam semesta ini dibawah pengawasanKu
Memberi kelahiran kepada segala sesuatu
Yang bergerak dan yang tidak bergerak
Oh Kutiputra,
dengan ini dunia berputar
X.42
Tapi apakah
gunanya bagimu, Arjuna
Pengetahuan yang
sekecil-kecilnya ini ?
Kupelihara dan kuliputi jagat ini
Hanya dengan sekelumit kecilKu yang ada
Sloka
Bhagawadgita diatas menjelaskan bahwa Brahman Yang Esa tidak berada di dalam
ciptaannya.Dan mahluk ciptaanNya tidak berada didalam diriNya.Dia memiliki alam
tersendiri yaitu Alam Brahman. Dimana para yogi yang telah sampai tidak akan
kembali karena Dia Maha Rahasia. Alam semesta diliputi oleh ilusi Brahman
dengan kekuatan yoga.
IX.9
Namun
perbuatan itu tidak mengikat Aku
Oh Dananjaya, sebab Aku duduk
Seolah-olah
acuh tak acuh
Tidak tersangkut dengan perbuatan itu
V.14
Yang
Maha Kuasa tidak menciptakan alat apa2
Juga
tiada berbuat untuk dunia manusia
Dan tidak menghubungkan kerja dengan
pahalanya
Ini sebenarnya adalah manifestasi alam
benda
V.15
Brahman
Seru Sekalian Alam tiada menerima
Baik
dosa maupun kebajikan seorang manusia
Budi pekerti yang diselubungi ketidaktahuan
Lah menyebabkan mahluk tersesat di jalan
Dalam sloka
diatas, disebutkan bahwa Brahman Yang Esa seolah2 “PENSIUN” melihat ciptaanNya
bermain namun Beliau memiliki hak prerogative untuk merubah skenarioNya.Brahman
Yang Esa tidak mengurusi dosa dan pahala manusia karena semua telah diserahkan
kepada Brahman Dalam Diri (Atman).
V. PERWUJUDAN BRAHMAN DALAM DIRI
X.20
Aku
adalah jiwa yang berdiam dalam hati
Segala
insani, wahai Gudakesa
Aku adalah permulaan, pertengahan
Dan penghabisan dari mahluk semua
Maknanya :
ketika Arjuna bertanya kepada Krisna ttg perwujudan Tuhan yang utama maka
Krisna menyebutkan bahwa jiwa (Atman) yang berdiam dalam hati setiap manusia
sebai perwujudan utamaNya.
XV. 15
Aku
berdiam dalam hati semua
Ingatan dan ilmu pengetahuan datangnya
Dan hilangnya dari aku jua
Aku
lah sebenarnya harus diketahui
Oleh
semua kitab suci Weda
Maknanya : weda yang sejati ada dalam diri kita sendiri,
weda mengajarkan untuk mencari Tuhan Dalam Diri.
IX.11
Mereka
yang tolol tidak menghiraukan Aku ini
Mengenakan
badan jasmani manusia
Tidak mengetahui sifatKu yang lebih tinggi
Sebagai Pelindung Agung segala yang ada
Maknanya : orang2 tidak menghiraukan Tuhan dalam dirinya
sehingga meminta perlindungan kepada bethara,
leluhur padahal pelindung yang sejati ada didalam diri mereka sendiri.
XVIII.61
Tuhan
yang berdiam di hati setiap insani
Menyebabkan
mereka semua berputar
Beredar dengan prinsip kekuatan maya Nya
Seolah olah berada diatas mesin belaka
Maknanya : manusia ibaratnya wayang. manusia bisa hidup karena
ada Tuhan dalam dirinya. Tuhan adalah sumber kehidupan.Tidak ada sesuatupun
yang bisa bergerak tanpa ada Aku.
XIII.22
Purusha
Yang Maha Agung
Dalam
badan disebut Saksi
Pengawas, Pendukung, yang mengalami
Penguasa tertinggi, jiwa yang Agung
XIII.31
Karena Jiwa Yang Agung ini kekal abadi
Tanpa permulaan, tanpa sifat-sifat
Oh Kuntiputra, walau bersemayam dibadan ini
Dia
tidak berbuat dan tidak terkena akibat
Maknanya : Brahman dalam diri manusia berfungsi sebagai
saksi atas segala perbuatan kita, mengawasi, mengabulkan segala doa. Dia
bersifat NETRAL…tidak berbuat dan tidak terkena hukum sebab akibat.
XIII.17
Dia adalah cahaya dari semua cahaya
Dikatakan diatas kegelapan,ilmu pengetahuan
Yang harus diketahui dan tujuan ilmu
pengetahuan
Dia
berada didalam hati sanubari semua
X.11
Dengan kasih sayang kepada mereka
Aku
yang ada didalam jiwa mereka
Hancurkan kegelapan karena kedunguan
Dengan sinar cahaya ilmu pengetahuan
Maknanya :
Brahman dalam diri manusia adalah cahaya ilmu pengetahuan, tujuan ilmu pengetahuan
tertinggi yang dapat menghancurkan kegelapan karena AWIDYA dengan cahaya ilmu
pengetahuan.
VI. BRAHMAN MANA
YANG DISEMBAH
BG XII.5
Kesukaran
pada orang yang pikirannya
Terpusat
pada Yang Tak Termanifestasikan
Lebih
besar, sebab Yang tak-termanifestasikan
Sukar
dicapai orang yang dikuasai jasmaninya
Brahman sudah
tau kemampuan ciptaannya susah memusatkan pikiran ke yang tak termanifestasikan
makanya disuruh memusatkan pikiran ke Brahman dalam diri saja. Sejauh mana kamu
mengenal dirimu maka sejauh itulah kamu mengenal Tuhanmu.Hal ini sudah
disimbolkan dalam tiga aksara suci yaitu
Ang Ung Mang. Ang sebagai symbol atma (jiwa pribadi) Ung sebagai symbol
jiwatma (brahman dalam diri) dan Mang sebagai symbol Paramatma (Brahman yang Esa). Ang harus ketemu dengan Ung dulu baru
bias bertemu dengan Mang sehingga terciptalah AUM atau OM.Pada umumnya orang
keliru dalam memknai sloka ini. Kata lebih mudah termanisfestasikan diwujudkan
dalam memuja patung, arca padahal maksud sloka ini adalah lebih mudah
menyembah tuhan yang termanifestasikan dalam diri.
V.15
Brahman Seru Sekalian Alam tiada menerima
Baik dosa maupun kebajikan seorang manusia
Budi pekerti yang diselubungi ketidaktahuan
Lah menyebabkan mahluk tersesat di jalan
Maknanya :
Brahman Yang Esa tidak menerima segala persembahan, dosa dan pahala manusia.
V.29
Setelah mengetahui Aku sebagai penerima
Persembahan bakti dan tapa meditasi
Sebagai Seru Sekalian Alam, pencinta mahluk
semua
Ia mencapai kedamaian abadi
Maknanya : Brahman dalam dirilah yang menerima segala
persembahan, doa dan meditasi kita
VII. CARA MELAKUKAN
PERSEMBAHAN
IV.11
Jalan manapun ditempuh manusia
Kearah-Ku semuanya Ku-terima
Dari mana-mana semua mereka
Menuju jalan-Ku
Maknanya : manusia bisa mencari Tuhan dengan melalui agama
apapun.
IX.26
Siapa yang sujud kepadaKu dengan
persembahan
Setangkai daun, sekuntum bunga, sebiji
buah2an
Atau seteguk air, Aku terima sebagai bakti
Persembahan dari orang yang berhati suci
Maknanya : apapun yang kita persembahkan harus didasari
oleh hati yang suci dan ditujukan kepada Aku (Brahman)
X.25
Aku ini meditasi hening diantara cara
memuja
Aku ini OM diantara ucapan suci
X.35
Diantara syair suci Aku adalah Gayatri
Maknanya : Jika ingin memuja Aku (Brahman) maka pakailah
Gayatri. Gayatri adalah ibunya weda.
IV.28
Ada yang
mempersembahkan harta, ada tapa
Ada yoga, dan yang lain pula
Pikiran terpusat
dan sumpah berat
Mempersembahkan ilmu dan pendidikan budi
Maknanya :
Bhagawadgita bersifat sangat fleksibel terhadap persembahan umat kepada
Brahman. Dalam hal ini terdapat lima cara berbakti kepada Brahman yaitu : (1)
benda materi/sesaji (2) tapa/pengekangan diri
(3) ilmu pengetahuan (4) yoga. Namun sebagai umat hindu kita diharapkan
berpikir cerdas. Dari sekian jalan yang disediakan…jalan manakah yang lebih
utama ??
IV.33
Persembahan
berupa ilmu pengetahuan
Lebih
bermutu daripada persembahan materi
Dalam keseluruhan kerja ini
Bersumber pada ilmu pengetahuan
Maknanya :Persembahan
ilmu pengetahuan lebih tinggi nilainya daripada persembahan materi terutama
ilmu pengetahuan ttg KETUHANAN.Memang tradisi sekarang masih banyak terfokus
kepada persembahan materi berupa banten.Namun persembahan materi ini tidak
sesuai jika dipersembahkan untuk ghaib.Ghaib sudah tidak memakai badan kasar
jadi tidak butuh makan minum. Yang mereka butuhkan adalah doa dari
keturunannya.
IV.36
Walau seandainya engkau paling berdosa
Diantara manusia yang memikul dosa
Dengan perahu ilmu pengetahuan ini
Lautan dosa akan engkau sebrangi
IV. 37
Bagaikan api menyala
Membakar kayu api menjadi abu
Api ilmu pengetahuan demikian pula
Membakar segala karma menjadi abu
Maknanya : Begitu hebatnya ilmu pengetahun ini sehingga
dapat menghapuskan segala dosa seperti api membakar kayu api menjadi abu.
Dimanakah ilmu pengetahuan itu berada ?
IV. 38
Tidak ada sesuatu di dunia ini
Dapat menyamai kesucian ilmu pengetahuan
Mereka yang disempurnakan dalam yogi
Menemuinya
sendiri dalam jiwanya pada waktunya
Maknanya : ilmu
pengetahuan sejati ini berada dalam diri kita sendiri. Ilmu pengetahuan ini
terdapat pada Jiwa Agung yang ada dalm setiap insan. Ilmu pengetahuan apakah
yang dimaksud ?
V.16
Tetapi mereka yang ketidaktahuannya
Dilenyapkan oleh pengetahuan tentang ATMAN
Pengetahuan itu bercahaya bagaikan matahari
Memperlihatkan
Yang Maha Tinggi
X.32
Diantara segala ilmu pengetahuan Aku adalah
falsafah ATMAN
lmu pengetahuan
apakah yang dimaksud ini? Ilmu pengetahuan yang dimaksud adalah ilmu
pengetahuan tentang ATMAN (Tuhan dalam diri).Begitu dahsyat nya ilmu
pengetahuan ttg Atman ini sehingga jika manusia mampu menemukan ilmu
pengetahuan yg terdapat dalam jiwanya itu maka segala dosa aka terhapuskan.
Seperti api yang membakar kayu menjadi abu begitu juga api ilmu pengetahuan
membakar karma menjadi abu. Carilah ilmu pengetahuan ini dalam diri sendiri.Orang
yang mencari Tuhan dalam dirinya dalam Bhagawadgita disebut sebagai seorang
YOGI.
VI. 46
Seorang
YOGI lebih besar dari pertapa
Ia
lebih mulia daripada sarjana
Lebih
utama dari yang melakukan upacara
Karenanya,
menjadilah YOGI, oh arjuna
VIII.28
Pahala kebajikan tersirat dalam kitab suci
weda
Bakti persembahan, tapabrata, sedekah
sumbangan
Semuanya itu dilampaui oleh YOGI yang
mengetahui
Segala sesuatu ini dan mencapai tempat
utama tertinggi
Disebutkan
bagaimana keutamaan seorang YOGI lebih mulia dari pada seorang pertapa, sarjana
dan lebih utama daripada orang yang melakukan upacara (yadnya). Apabila seorang
Yogi telah mengenal Tuhan dalam dirinya maka hal itu melampaui segala sesuatu
yang terdapat dalam kitab suci. Siapakah yang disebut dengan YOGI ?
VI.8
Yang jiwanya penuh
ilmu dan budi pekerti
Teguh iman, panca
indria dikuasai
Memandang segumpal
tanah, batu dan emas sama
Maka ia-lah disebut seorang yogi
V.23
Dia yang kuasa
menahan nafsu birahi
Dan amarah
murkanya di dunia ini
Sebelum
meninggalkan jasad raganya
Dialah Yogi, dialah orang yang bahagia
VI. 18
Bila pikirannya
yang telah terkendalikan
Terpaku hanya
kepada ATMAN
Bebas dari nafsu
dan segala keinginan
Maka ia dikatakan berhasil dalam yoga
VI. 19
Bagaikan nyala
pelita tak tergoyahkan
Ditempat tak
berangin, demikian yogi
Dengan pikirannya
yang dikendalikan
Melaksanakan konsentrasi jiwa pada ATMAN
XVIII.51
Diperlengkapi dengan pengertian suci
Teguh
mengendalikan jiwa, menghindari suara
Dan objek pancaindria, lain2 serta
Menjauhi segala yang dicintai dan dibenci
XVIII.52
Berdiam di tempat suci, makan hanya
sekedarnya
Perkataan,
badan jasmani dan pikiran terawasi
Selalu
bermeditasi dan berkonsentrasi
Serta
bernaung dibawah kedamaian hati
XVIII.53
Membuang jauh-jauh egoisme, kekerasan
Keangkuhan, nafsu, amarah dan harta
kekayaan
Suka bersosial dan memiliki ketenangan
pikiran
Ialah
yang patut menjadi satu dengan Brahman
XIII.8
Tak
hirau akan keduniawian
Menjauhkan keakuan dan bayangan
Atas keburukan kelahiran kematian
Usia tua sakit dan kesengsaraan
XIII.9
Tanpa
ketergantungan, bebas dari
Ikatan
anak istri, rumah tangga
Dan
sebagainya, selalu netral menghadapi
Peristiwa
yang diinginkan atau tak diinginkan
XIII.28
Dikala ia melihat Yang Maha Kuasa
Bersemayam merata dimana-mana
Ia
tidak menyakiti Jiwa dengan jiwa
Dan ia pun mencapai tujuan utama
VI. 5
Biarlah ia mengangkat jiwanya dengan Jiwa
Janganlah jiwanya menjerumuskan dirinya
Sebab
hanya Jiwa adalah teman jiwanya
Dan hanya jiwa adalah musuh Jiwanya
VI.6
Jiwa menjadi teman jiwa orang yang bisa
Menguasai jiwanya dengan Jiwa
Tetapi bagi yang jiwanya tidak ditaklukan
Jiwa
Seperti musuh, menjadi lawan
Seorang YOGI adalah
orang yang jiwanya penuh ilmu dan budi pekerti, teguh melaksanakan tapa brata
yoga semadhi mengendalikan pikiran dan panca indrianya, menguasai segala nafsu
dalam dirinya, pikiran terpaku kepada Atman. Tidak silau akan keduniawian,
bebas dari keterikatan dan selalu netral menghadapi segala peristiwa dan
senantiasa bernaung dibawah kedamaian hati serta memiliki ketenangan pikiran.
VI. 47
Dan juga diantara semua yogi
Dengan penuh kepercayaan menyembah Aku
Dengan inti
jiwa bersatu pada Ku
Ia
adalah yogi terbaik bagi-Ku
XIII.23
Dia
yang mengetahui purusha dan prakerti
Bersama sama segala sifatnya
Walaupun bagaimana cara hidupnya
Ia
tiada lagi kembali menjelma
XVIII.54
Setelah
menjadisatu dengan Brahman
Jiwanya tentram, tiada duka tiada nafsu
birahi
Memandang semua mahluk insani sama
Ia mencapai pengabdian kepadaku yang tertinggi
II.51
Orang
yang jiwanya bersatu dengan Yang maha Tahu
Tiada lagi mengharapkan pahala dari
kerjanya
Membebaskan dirinya dari ikatan kelahiran
Mencapai tempat dimana duka nestapa tiada
V.20
Dia yang tidak bergirang menerima suka
Dan juga tidak bersedih menerima duka
Tetap tinggal tenang dan berteguh iman
Mengetahui
Brahman bersatu dengan Brahman
XVIII.55
Dengan jalan mengabdi ia mengetahui Aku
Betapa agung dan siapa Aku sebenarnya
Dan setelah mengetahui Aku yang
sesungguhnya
Ia
kemudian masuk kedalam-Ku
Yogi yang
terbaik adalah yogi yang telah mampu bersatu
dengan Brahman dalam dirinya (Aham Brahman Asmi) untuk selanjutnya terus
mengabdi melakukan Iswara Prani Dhana (penyerahan diri secara total) sebagai PELAYAN TUHAN dan apabila dikehendaki
dapat mencapai Moksa (Brahman Atman Aikyam) memasuki alam Brahman dan tidak
terkena hukum reinkarnasi.
II.45
Weda menguraikan tentang triguna
Bebaskan dirimu daripadanya dan dualitas
Pusatkan pikiran pada kesucian
Lepaskan dirimu dari duniawi
Bersatu
dengan Atman
Maknanya :
untuk bisa bersatu dengan atman (tuhan dalam diri) maka kita harus melepaskan
keterikatan pikiran dari duniawi dan dualitas sehingga pikiran menjadi NETRAL.
XIII.23
Dia yang mengetahui purusha dan prakerti
Bersama sama segala sifatnya
Walaupun bagaimana cara hidupnya
Ia
tiada lagi kembali menjelma
VIII.16
Dari tempat Brahman kebawah selanjutnya
Semua mengalami kelahiran kembali
Tetapi setelah mencapai Aku
Tidak
akan kembali ke-kelahiran lagi
Maknanya :Seorang yogi apabila dikehendaki untuk mencapai
Brahman Yang Esa tidak akan menjelma kembali dan tidak terkena hukum
reinkarnasi.Namun hal ini sangat sulit karena selain diperlukan usaha yang
keras juga tidak terlepas dari faktor KEHENDAK.
Dari apa yang telah diterangkan oleh Kitab Bhagawad Gita di atas. Semoga kita bisa menerapkan isi kitab Bhagawad Gita ini karena banyak sekali manfaatnya.